Studi Banding Dosen STP di Pusat Studi Mangrove
Sebanyak 10 Dosen Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jurusan Penyuluhan Perikanan melakukan kunjungan studi banding di Pusat Studi Mangrove Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo yang berlokasi di Desa Pulokerto Pasuruan pada Rabu(15/10). Rombongan Dosen STP yang tergabung dalam Kelompok Keilmuan teknologi tersebut bermaksud melihat secara langsung kegiatan budidaya perikanan yang ada di Stasiun Lapangan Praktek Taruna Poltek KP Sidoarjo ini. Salah satu Dosen STP menyatakan bahwa fasilitas yang dimiliki Poltek KP Sidoarjo sudah melangkah lebih maju sehingga memicu rombongan tersebut untuk melakukan studi banding khususnya dalam aspek manajemen pengeloaan fasilitas, inovasi teknologi dan penanganan pasca produksi.
Pembantu Direktur I (Bidang Pendidikan) Edy Busono, MP yang menyambut kehadiran rombongan dari Bogor tersebut menyatakan bahwa Pusat Studi Mangrove masih dalam tahap awal sehingga masih butuh perbaikan-perbaikan namun keberadaan lahan seluar 22,5 ha tersebut sudah diakui dunia yang menggabungkan konsep tambak ramah lingkungan dengan berbagai komoditi serta perbaikan ekosistem.
Selama di lokasi tim Dosen Poltek KP Sidoarjo mengajak berkeliling area Pusat Studi Mangrove untuk melihat budidaya perikanan yang menerapkan polikultur bandeng, udang dan rumput laut. Selain itu rombongan juga diajak melihat hasil penelitian tambak silvofishery model Poltek KP Sidoarjo yang menerapkan perbandingan antara lahan budidaya perikanan sebesar 50% dan mangrove 50% . Kekhasan inilah memunculkan penamaan “Tambak Alas” sebagai mana disampaikan oleh Kepala Badan SDM KP Dr. Suseno Sukoyono dalam kunjungannya di lokasi tersebut.
Sebelum meninggalkan tempat rombongan juga diajak melihat proses pembudidayaan kepiting cangkang lunak (Soka) digabung dengan bandeng dan kerapu cantang yang dikembangkan Poltek KP Sidoarjo diarea tersebut. Dalam kegiatan kunjungan tersebut kedua perguruan tinggi milik Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut berinisiasi untuk melakukan kerjasama penelitian lebih lanjut karena masih banyak potensi keilmuan di Pusat Studi Mangrove tersebut yang perlu dieksplorasi lagi.
